CATATAN RINGKAS TENTANG REALISME DAN IDEALISME

Manusia memahami sesuatu jika memiliki kesadaran bahwa memahami sesuatu dan juga mampu menyadari dirinya sendiri. Andaikata manusia hidup terkurung dalam dirinya, individu tersebut tidak dapat memahami atau mengetahui sesuatu, dan andaikan terhisap oleh obyek tadi dan menjadi satu dengannya, maka pengetahuannya juga lenyap. Mengetahui sesuatu selalu mengandaikan adanya perbedaan antara "aku" dengan "yang lain". Akan tetapi "yang lain" juga dapat berupa kesadaran diri sendiri. Semuanya dapat dirumuskan secara singkat; pengetahuan menjalin relasi antara subyek dan obyek.

Biarpun rumusan demikian sebagai definisi belum memadai (antara subyek dan obyek dapat terjalin relasi-relasi lain juga), namun sudah barangtentu menyentuh problematika pengetahuan; bagaimana individu dapat mengetahui sesuatu, bagaimana subyek dapat meraih obyek? ilmu tentang kemungkinan, susunan, dan jangkauan pengetahuan yang kemudian disebut dengan gnoseologi, terkadang juga disebut epistemologi.

Faham realisme dalam bidang teori pengetahuan berpendapat, bahwa kesadaran mengamati dan mengetahui barang-barang menurut ada yang sesungguhnya. Ruang lingkup dunia diisi dengan barang-barang yang bundar dan merah, harum atau hangat, dan seterusnya. Pengalaman hidup sehari-hari selalu bersifat realistis. Oleh karena nya filsuf memandang ini dengan sebutan realisme naif, karena dengan agak polos, tanpa ambil pusing,menerima segala sesuatu yang muncul dalam fokus pengamatan seperti nampaknya. Sebetulnya pandangan serupa tersebut jangan dianggap sebagai suatu visi teoretis mengenai masalah pengetahuan; jangan disebut sabagai pandangan yang realistis, karena inti persoalannya belum disentuh 

Faham idealisme beraneka ragam warna dan bentuknya. Berdampingan dengan idealisme dalam bidang teori pengetahuan terdapat juga idealisme dalam bidang metafisika atau ontologi, jadi suatu faham mengenai hakikat kenyataan itu sendiri yang dianggap bersifat rohani atau terdapat dalam dunia idea-idea. Dengan demikian idealisme ontologis bertolak belakang dengan faham materialisme yang menafsirkan segala kegiatan rohani sebagai perkembangan labih lanjut dari materi. Hakikat kenyataan bersifat rohani, lepas dari materi, dan hanya terdapat dalam dunia idea-idea. Biasanya idealisme dalam bidang ontologi.

Komentar

Postingan Populer